Cukup banyak perangkat canggih yang bisa kita temui sekarang ini, misalnya seperti komputer, HP, router dan lain-lain sebagainya.
Perangkat-perangkat canggih ini kebanyakan memiliki banyak fitur menarik dan unik yang hampir tidak ada di perangkat-perangkat lama.
Sebagian besar perangkat tersebut memiliki program bawaan khusus agar bisa berfungsi secara normal. Program bawaannya biasa disebut sebagai firmware.
Nah, Anda pernah dengar istilah firmware tapi belum paham artinya? Yuk berikut akan saya jelaskan.
Daftar Isi
Mengenal Apa itu Firmware
Firmware adalah program dasar yang tersimpan dalam suatu perangkat. Firmware menyimpan pengaturan yang bisa diatur pengguna agar perangkat tersebut bisa berfungsi dengan semestinya.
Analogi mudahnya seperti komputer dan listrik. Tanpa adanya listrik, komputer tidak akan bisa menyala. Nah, suatu perangkat tidak bisa berjalan jika tidak ada firmware bawaan.
Firmware tersimpan di memori berbasis PROM (Programmable ROM) dan EPROM (Erasable Programmable ROM).
Pada PROM, firmware bersifat read-only dan permanen. Sedangkan pada EPROM, firmware bersifat read-only tapi masih bisa diganti.
Untuk sekarang ini sendiri firmware sudah dikembangkan dan memiliki jenis berbentuk memori flash. Bentuk ini lebih mudah dipakai dan lebih mudah ketika ingin di-update.
Fungsi Firmware Pada Perangkat
Gambaran singkat fungsi firmware sudah saya jelaskan ya. Lanjut berikut beberapa contoh firmware di perangkat komputer, HP dan modem (router).
1. Di Komputer atau Laptop (BIOS)
Firmware yang ada di komputer atau laptop terletak di perangkat motherboard. Firmware ini sering juga disebut sebagai BIOS (Basic Input Output System).
Fungsi BIOS pada komputer ialah sebagai program untuk mengatur intruksi sistem operasi dan hardware. Di BIOS terdapat juga informasi-informasi terkait komputer.
Untuk BIOS dengan firmware terbaru sekarang punya istilah khusus. Yaitu UEFI. Perbedaannya terletak pada fitur serta user interface-nya yang lebih modern.
2. Firmware HP
Sama halnya seperti komputer, firmware di HP juga berfungsi untuk memberikan instruksi ke perangkat keras serta bisa memperbaiki masalah sistem.
Firmware pada HP juga bertanggung jawab untuk mengatur dan filtering keluar masuknya data yang memiliki izin software di dalamnya.
Oh iya, firmware pada HP kebanyakan bisa kita update. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta menambah itur dari HP.
3. Pada Router
Router umumnya memiliki beberapa firmware di dalamnya. Salah satu firmware yang terkenal ialah IPFire yang berfungsi untuk memudahkan pengguna mengkonfigurasi keamanan di jaringan.
Selain itu ada juga firmware m0n0wall yang memiliki fungsi sama seperti IPFire, tapi dengan perbedaan yang terletak pada fitur.
Apa Beda Firmware dengan Software?
Firmware dan software merupakan dua program yang berbeda. Firmware memiliki arti sebagai program dasar dan bersifat tetap karena ditanamkan langsung ke perangkat.
Karena bersifat tetap, umumnya firmware tidak bisa Anda hapus. Kecuali diubah, dengan cara melakukan update versi.
Sedangkan software memiliki arti sebagai program yang bisa Anda pasang sendiri. Selain itu, Anda juga bisa menghapus software tanpa mempengaruhi sistem pada perangkat.
Berikut perbedaan lain antara firmware dan software:
#1. Pemakaian
Firmware punya kegunaan sebagai fungsi dasar dari sebuah sistem. Dan sudah tersedia secara bawaan. Sedangkan software fungsinya tidak terkait langsung ke sistem, dan kebanyakan harus dipasang sendiri.
#2. Pemakaian Memori
Firmware umumnya memiliki size yang kecil. Paling besar kebanyakan hanya beberapa MB saja. Sedangkan software sangat beragam. Bahkan bisa mencapai puluhan GB.
#3. Letak Penyimpanan
Firmware terletak di memori bawaan yang sudah tersedia secara khusus. Sedangkan software tersimpan di perangkat penyimpanan milik pengguna. Contohnya seperti harddisk, SSD, kartu memori dan lainnya.
#4. Perubahan Data
Firmware sulit untuk diubah datanya. Kebanyakan hanya bisa dilakukan melalui update. Sedangkan software bisa diubah datanya secara lebih mudah.
Catatan Penting Mengenai Firmware
Seperti yang disebut sebelumnya, firmware sulit untuk diubah datanya. Mengapa demikian? Karena firmware memang sudah terpasang secara permanen pada sebuah perangkat, dan tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat perubahan kecuali pada hal-hal yang diizinkan.
Jika dibuat perubahaan pun, umumnya kita harus memakai cara khusus. Contohnya seperti melakukan flashing ulang atau sejenisnya.
Bukan itu saja, perubahan firmware juga memiliki resiko tersendiri, yaitu membuat perangkat bisa terjadi error, tidak stabil hingga mati total.
Akhir Kata
Setiap perangkat terutama yang memiliki sistem pasti memiliki firmware di dalamnya supaya berfungsi.
Nah, kebanyakan orang sayangnya masih belum tahu apa itu firmware. Karena itu, diharapkan penjelasan ini bisa membantu.
Kalau ada pertanyaan, kirim saja melalui kolom komentar.
Semoga bermanfaat.